Jumat, 24 Februari 2012

Ingin Aku seperi Sang Matahari

Aku iri kepadamu!
mengapa kau masih begitu tegar menghadapi orang-orang yang menghujat pekerjaanmu,
mengapa kau masih begitu setia untuk melakukan pekerjaan ini setiap hari,
mengapa tidak kau musnahkan saja orang-orang yang menghina pekerjaanmu.

Mengapa?
Mengapa?
Mengapa?

Aku sungguh ingin sepertimu wahai Matahari,
yang selalu sabar menghadapi orang-orang yang mencaci maki pekerjaanmu,
yang selalu setia  menyinari alam semesta ini setiap hari,
yang selalu ingin menghangatkan alam semesta ini setiap waktu.

Apa jadinya bumi ini bila tanpa terang mu,
apakah tumbuh-tumbuhan ini masih akan tetap hidup?
apakah alam semesta ini masih akan tetap terasa hangat?
apakah bumi ini masih akan terasa indah?

Aku tahu, usiamu sudah mulai tua.
aku tau, sinarmu sudah tak setenang dulu lagi,
aku tau, kau sudah tak tahan lagi.
tapi satu pintaku padamu, jangan kau padam kan apimu.

Inti dari semua ini,
Aku bersyukur karena aku masih bisa merasakan hangatnya sinarmu.
Aku bersyukur karena aku masih bisa melihat mu kemarin, hari ini, dan seterusnya.
Terima kasih Matahari, Tanpamu hari ini dan seterusnya takkan pernah indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar